A. Ilmu dan Metodologi Sosiologi.
1. Pengertian Sosiologi.
Suatu teori merupakan suatu pengaturan fakta berdasarkan cara-cara dan mekanisme tertentu. Fakta meruapakan sesuatu yang dapat diamati dan dapat diuji secara empiris. Sosiologi berasal dari kata socius (Latin) yang berarti teman atau kawan dan logos (Yunani) yang berarti ilmu. Jadi sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajarihubungan antara teman dan teman, seseorang dengan seseorang, seseorang dengan golongan , maupun antara golongan dengan golongan.
Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari :
1) hubungan dan pengaruh timbal balik antara bermacam-macam gejala sosial.
2) Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non sosial.
3) Ciri-ciri dari semua jenis gejala sosial.
b. Mayor Polak.
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan yakni hubungan antara manusia, manusia dengan kelompok, kelompok dengan kelompok.
c. Roucek dan Warren.
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan anta manusia dalam kelompok-kelompok.
d. William F.Ogbern dan Meye F.Nimkoff.
Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya yaitu organisasi sosial.
e. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi.
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajri struktur sosial dan proses sosial, termasuk perubahan sosial.
f. J.A.A Van Doorn, C.J. Lammers.
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur dan proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.
g. Max Weber.
Sosiologi adalah ilmu yang berhubungan dengan pemahaman interpretatif mengenai tindakan sosial.
h. Anthony Gidden.
Sosiologi adalah studi tentang kehidupan sosial manusia, kelompok, dan masyarakat.
i. Herbet Spencer.
Sosiologi adalah penelitian tentang susunan dan proses dari kehidupan sosial sebagai suatu keseluruhan.
j. Kingsly Devis.
Sosiologi adalah suatu studi yang mengkaji bagaimana masyarakat mencapai kesatuannya, kelangsungannya dan cara-cara masyarakat itu berubah.
k. P.J. Bouman.
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan sosial antara sesama individu dengan individu lain,antara individu dengan kelompok serta sifat dan perubahan dalam lembaga dan ide sosialnya.
l. Hassan Shadily.
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat.
m. Yauder Zanden.
Sosiologi adalah studi ilmiah tentang interaksi manusia.
Sosiologi Sebagai Ilmu.
Soerjono Soekanto berpendapat bahwa ilmu adalah kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis atas dasar kekuatan logika (pikiran). Sosiologi dapat disebut sebagai ilmu karena telah memenuhi syarat –syarat sebuah ilmu pengetahuan :
vSosiologi bersifat empiris artinya ilmu tersebut didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif.
vSosiologi bersifat teoritis artinya ilmu tersebut senantiasa berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil observasi. Abstraksi merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan untuk menjelaskan hubungan sebab akibat sehingga menjadi sebuah teori.
vSosiologi bersifat kumulatif artinya ilmu tersebut dibentuk atas dasar teori yang sudaha ada.
vSosiologi bersifat non-etis artinya yang dipersoalkan bukanlah buruk-baiknya fakta tertentu tetapi bertujuan untuk menjelaskan fakta tersebut secara analitis.
Sifat dan hakekat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan, yaitu :
Ø Sosiologi adalah ilmu sosial bukan ilmu pengetahuan sosial dan ilmu pengetahuan kerohanian.
Ø Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak bukan ilmu pengetahuan yang konkrit, artinya yang diperhatikan sosiologi adalah bentuk dan pola, peristiwa dalam masyarakat tetapi tidak konkrit wujudnya.
Ø Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional.
Ø Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan murni bukan ilmu pengetahuan terapan atau terpakai.
Ø Sosiologi bukan merupakan disiplin ilmu yang normatif tetapi kategoris artinya sosiologi membatasi diri dari apa yang terjadi dewasa ini dan bukan mengenai apa yang seharusnya terjadi.
Ø Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian dan pola umum.
Ø Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum bukan ilmu pengetahuan yang khsusu artinya sosiologi mempelajari gejala umum yang ada pada setiap interaksi antar manusia.
Konsep Dasar Sosiologi.
Konsep yang tidak dapat ditinggalkan dalam mempelajari sosiologi adalah konsep masyarakat dan budaya, termasuk sub-sub dari keduanya yang sangat beragam. Konsep-konsep tersebut adalah :
a. Individu.
Indivudi adalah manusia secara perorangan yang memiliki akal buudi dan kepribadian yang berbeda-beda.
b. Keluarga.
Keluarga adalah suatu satuan sosial terkecil yang beranggotakan ayah,ibu, dan anak dan terikat melalui perkawinan atau adopsi. Berdasarkan tinjauan kesukuannya kita mengenal keluarga bilateral/parental,patrilineal dan matrilineal. Pada keluarga bilateral akan membentuk himpunan kerabat sebagai bentuk perkembangan keluarga yang dihitung dari garis keturunan ayah maupun ibu, pada keluarga matrilineal hanya dihitung dari dari kerabat ibu saja dan pada keluarga patrilineal keanggoataan kerabat ditentukan berdasarkan garis keturunan ayah saja.
c. Masyarakat.
Masyarakat merupakan himpunan orang-orang yang terikat oleh kerja sama dan cita-cita dalam suatu wilayah tertentu dengan berdasarkan pada norma sosial tertentu. Setiap masyarakat terdiri dari empat unsur pokok, yaitu :
1) Individu, merupakan subjek yang menentukan segala sesuatu yang ada di dalam masyarakat tersebut.
Walaupun memiliki latar belakang sosial,ekonomi dan ideologi yang berbeda-beda tetapi karena
mepunyai kesadaran saling memerlukan maka terjalinlah suatu toleransi dan kerja sama yang harmonis.
2) Kerja sama dan Cita-cita yang sama. Perasaan dan cita-cita yang sama sebagai satu kesatuan sosial yang
akan menumbuhkan salidaritas antara satu dengan yang lain untuk melakukan kegiatan yang salaing
menguntungkan.
3) Wilayah. Setiap masyarakat mendiami wilayah tertentu baik dalam skala kecil maupun besar yang
berfungsi sebagai wadah semua kegiatan warga masyarakat dalam menyelenggarakan kehidupannya.
4) Sistem Norma tertentu. Sistem norma berfungsi sebagai pedoman dalam sistem tata kelakuan dan
hubungan warga masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya.
d. Interaksi Sosial.
Interaksi sosial merupakan hubungan dan pengaruh timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok. Ada 4 motivator mengapa manusia melakukan interaksi sosial :
1) Untuk meneruskan atau mengembangkan keturunan.
2) Untuk memepertahankan diri.
3) Untuk melaksanakan kehidupan bersama.
4) Untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Setiap interaksi sosial terdiri atas 4 komponen pokok, yaitu :
a) Rangsangan/stimulan, yaitu sesuatu yang mengundang perhatian sehingga mendorong manusia untuk
melihat,mendengar, mencium, atau memperhatikan.
b) Tanggapan/respon yaitu rekasi terhadap rangsangan yang akan menggerakkan panca indera dan organ
tubuh untuk mengetahuinya.
c) Aksi yaitu aktivitas permulaan yang mengawali terjadinya suatu interaksi dari pihak pertama.
d) Reaksi yaitu lanjutan atau balasan terhadap aksi yang dilakukan oleh pihak pertama yang dilakukan oleh
pihak kedua sebagai lawan dari pihak yang berinteraksi.
e. Proses Sosialisasi.
Proses sosialisasi merupakan aktivitas belajar yang dilakukan oleh seorang individu untuk
mengetahui secara seksama mengenai cara-cara bergaul di dalam masyarakat.
f. Nilai dan Norma Sosial.
Nilai sosial adalah segala sesuatu yang dianggap baik dan benar yang dicita-citakan oleh warga masyarakat baik menyangkut nilai vital, material, dan spiritual. Sedangkan norma sosial merupakan semua bentuk peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang ada dan berlaku dalam masyarakat.
g. Prilaku menyimpang.
Prilaku menyimpang adalah prilaku yang tidak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku dalam
masyarakat.
j. Pengendalian Sosial yaitu upaya untuk mencegah atau menghilangkan prilaku-prilaku yang
menyimpang dalam masyarakat.
i. Perubahan Sosial yaitu perubahan situasi dalam masyarakat yang menyangkut lembaga sosial.dan sistem aktifitas maupun benda-benda konkrit sebagai hasil perbuatan manusia. Perubahan sosial disebabkan 4 sumber utama, yaitu perubahan lingkungan alam, situasi kependudukan, struktur sosial serta nilai dan sikap.
Metode dan Teknik Pengumpulan Data Sosiologi.
1. Metode dalam Studi Sosiologi.
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan memiliki banyak metode untuk memperoleh bahan kajiannya dari dalam masyarakat. Metode adalah cara yang dilakukan orang untuk mencapai tujuan tertentu.
Metode yang sering dipergunakan di dalam sosiologi antara lain:
a. Metode Angket.
Metode angket sering disebut metode interview tidaka langsung karena peneliti dalam memperoleh data menggunakan daftar pertanyaan yang disampaikan kepada para responden. Metode ini cocok untuk responden yang mempunyai kemampuan intelektual atau intelegensia yang tinggi. Metode ini mempunyai kelebihan antara laian :
1) Dapat memperoleh data dalam jumlah yang besar dalam waktu singkat.
2) Peneliti tidak perlu datang ke lokasi penelitian.
Adapun kelemahannya adalah :
1) Data yang terkumpul kurang akurat karena responden tidak cermat dalam mengisi atau menjawab.
2) Kadangkala anget tidak samapai ke responden atau peneliti.
3) Penelitian bisa berakibat fatal bila responden belum memiliki kecakapan.
b. Metode Pengukuran Langsung.
Metode ini merupakan metode pengumpulan data dimana peneliti langsung menghitung atau mengukur sendiri data penelitian yang diperlukan.
Kelebihan metode ini adalah :
1) data yang diperoleh merupakan data primer.
2) Kelengkapan jenis data dapat dikehendaki menurut kebutuhan dari peneliti.
Kelemahanmetode ini adalah :
1) Kadang untuk mengukur data penelitian memerlukan waktu lama dan tempat yang sulit.
2) Memerlukan ketelitian ekstra karena adanya alat pengukur yang bermacam-macam dengan data yang
senantiasa berubah.
c. Metode Observasi Langsung.
Metode ini merupakan metode pengumpulan data dengan menggunakan panca indera. Kelebihan metode ini adalah :
1) Mudah dan murah untuk dilaksanakan.
2) Memperoleh data primer yang langsung seketika.
3) Memperoleh data yang bersifat verbalistik.
Adapun kelemahannya adalah :
1) Data yang terhimpun hanya bersifat global tidak detail.
2) Observasi menjadi tidak obyektif bila objek yang diobservasi telah mengetahui sebelumnya.
3) Penuh tantangan bila yang diobservasi sesuatu yang tidak menyenangkan.
d. Metode Komparasi (membandingkan).
Metode ini merupakan metode pengumpulan data dalam suatu penelitian sosial yang dilakukan dengan membandingkan dua objek penelitian yang relatif sama tetapi waktu dan tempatnya berlainan.
e. Metode Wawancara.
Metode ini merupakanmetode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mewawancarai responden. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam penerapan metode ini adalah situasi responden, situasi lingkungan tempat wawancara, besar kecilnya kelompok yang diwawancarai, dan kecakapan dari pewancara. Metode ini memiliki banyak kelebihan diantaranya :
1) Dapata menggali data secara lengkap, luas, dan dalam.
2) Data yang didapat merupakan data yang akurat karena dilakukan dengan cermat, langsung kepada pihak
yang bersangkutan.
Kelemahan metode ini adalah :
1) Memerlukan waktu, biaya, dan tenaga yang banyak bagi keduanya.
2) Data yang didapat akan mengambang bila pewawancara tidak cakap.
Pewawancara yang baik harus memenuhi kriteria berikut :
a) Cakap artinya pewawancara harus benar-benar menguasai permasalahan dalam setiap pertanyaan serta
memiliki ketrampilan untuk mengejar alternatif jawaban yang lebih dalam dan detail kepada responden.
b) Ramah artinya peneliti harus dapat berpenampilan menyenangkan dan tidak menakutkan.
c) Fleksibel artinya peneliti harus luwes untuk menyesuaikan dengan situasi dan kondisi dari masing
-masing pribadi responden.
d) Objektif artinya peneliti harus senantiasa berpegang teguh pada fakta yang objektif (tidak ditambah dan
dikurangi dengan pendapat sendiri).
e) Konsisten artinya peneliti harus senantiasa berpegang teguh pada prinsip keilmuan, tidak berubah-ubah
oleh pengaruh ekonomis, politik, ideoligis atau kepentingan tertentu.
f. Metode Observasi Partisipan.
Metode ini merupakan metode observasi dimana pemeliti ikut berpartisipasi bersama-sama dengan
orang yang diteliti dalam waktu yang relatif lama. Metode ini memiliki kelebihan antara lain :
1) Data yang diperoleh berupa data primer yang sangat akurat.
2) Datanya lengkap dan detail karena hasil pengamatannya terus menerus dalam waktu yang lama.
Kelemahanmetode ini antara lain :
1) Pelaksanaannya memerlukan keberanian.
2) Waktu, biaya, dan tenaga dalam pengumpulan data relatif banyak.
g. Metode Kepustakaan.
Metode ini merupakan metode pengumpulan data dalam penelitian sosial yang pelaksanaannya dilakukan dengan mengambil data atau keterangan yang ada di dalam buku literatur yang ada di dalam perpustakaan.
Metode ini digunakan dalam penelitian kualitatif bila penelitiannya lebih banyak memerlukan data-data dokumenter atau pendapat para ahli tentang fenomena sosial tertentu dalam masyarakat.Metode ini mempunyai kelebihan antara lain :
1) Peneliti mudah untuk memperoleh data.
2) Biaya, tenaga, dan waktu relatif ringan.
Kelemahan metode ini antara lain :
1) Data yang diperoleh merupakan data sekunder yang dihimpun oleh penulis atau kolektor.
2) Kadang data satu dengan lainnya bertolak belakang sehingga sulit menganalisanya.
h. Metode Penelusuran Sejarah/Histori.
Metode ini merupakan metode engumpulan data untuk mendapatkan data penelitia tentang kejadian masa lampau dengan cara menelusuri suatu histori atau sejarah melalui dokumen-dokumen, benda peninggalan sejarah yang dapat dijadikan sumber keterangan mengenai berbagai macam kejadian di masa lampau. Kelemahan metode ini antara lain :
1) Data yang diinginkan seringkali tidak tersedia sehingga harus melakukan pengalian/pencarian yang
berbelit-belit.
2) Data yang diperlukan seringkali tersebar pada lokasi-lokasi yang sulit sehingga memerlukan waktu,
biaya, dan tenaga yang relatif besar.
i. Metode Dokumenter.
Metode ini merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan peneliti dengan mengambil daridokumen yang dihimpun oleh kolektor. Metode sangat tepat untuk mengetahui perkembangan data dari waktu ke waktu.
j. Metode Analisis Media Massa.
Metode ini merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan peneliti dengan cara menghimpun selengkap mungkin artikel sejenis yang ada di berbagai media massa yang akan dipakai sebagai dasar untuk analisa dalam kaitannya dengan pengkajian suatu hipotesa dan masalah dalah penelitian .
k. Metode kualitatif.
Metode ini merupakan metode cara mempelajari suatu objek dengan cara megumpulkan bahan yang sukar diukur dengan angka atau ukuran lain yang eksak meskipun bahan-bahan tersebut terdapat dengan nyata dalam masyarakat. Yang termasuk metode kualitatif yaitu :
vMetode historis. Metode ini mempelajari objeknya dengan mempergunakan analisis peristiwa dari masa lalu.
vMetode komparatif. Metode ini dalam mempelajri objeknya menggunakan perbandingan-perbandingan.
vMetode hstoris komparatif. Metode ini menerapkan metode komparatif untuk meneliti masyarakat pada masa lampau.
vMetode kasus. Metode ini dipakai untuk menelaah suatu keadaan khusus kelompok atau individu dari suatu masyarakat.
l. Metode Kuantitatif.
Metode ini merupakan penelitian dengan bahan-bahan keterangan yang dapat diukur dengan angka dengan menggunakan skal, indeks, teble, dan perhitungan ilmu eksak.
m. Metode Induktif.
Metode ini merupakan metode untuk mempelajari suatu gejala yang khusus dan untuk mendapatkan kaidah yang bersifat umum.
n. Metode Deduktif.
Metode ini merupakan metode yang diawali dengan mempelajari yang bersifat umum, kemudian diterapkan dalam kaidah yang bersifat khusus.
o. Metode empiris.
Metode ini berdasarkan kenyataan yang ada dalam masyarakat yang diwujudkan dengan riset dan penelitian.
p. Metode Rasional.
Metode ini menyandarkan penyelidikan pada pemikiran yang logika dan akal sehat.
q. Metode Fungsional.
Metode ini adalah penelaahan suatu obyek dengan meneliti kegunaan atau fungsi lembag-lembaga sosial, struktur sosial di dalam masyarakat yang saling terkait.
2. Teknik Pengumpulan Data.
Secara umum teori dan tekni pengumpulan data dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Teknik Interview.
Teknik interview adalah teknis pengumpulan data dengan mengadakan wawancara/tanya jawab secara langsung. Teknik ini dibagi menjadi 3, yaitu :
1) Pool Type Interview,yaitu bentuk interview yang pertanyaan dan jawabannya telah ditentukan sehingga
tinggal memilih jawaban yang ada.
2) Open Interview, yaitu pertanyaan telah ditentukan lebih dahulu sedangkan yang diinterview dapat
menjawab dengan bebas.
3) Non Strukctured Interview, yaitu bentuknterview yang pertanyaan dan jawabannya tidak ditentukan
sebelumnya.
b. Teknik Observasi.
Teknik ini adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung pada objek. Teknik ini dibagi menjadi 2, yaitu :
1) Participant Observation, peneliti ikut ambil bagian secara aktif dalam observasi.
2) Non Participant Observation, peneliti tidak ikut ambil bagian dalam kehidupan objeknya tetapi cukup
melihat dan mengajukan pertanyaan kepada pemeberi keterangan.
c. Teknik Sosiometri.
Teknik ini digunakan untuk mengukur integrasi dalam kelompok/kekompakan dalam kelompok.
Beberapa teknik pengumpulan data secara sosiologis antara lain :
vCross Section Studies.
Dalam studi ini observasi dibatasi hanya pada penyelidikan tunggal dan pada saat tertentu.
vEx Post Facto Studies.
Studi ini mempelajari faktor awal yang dianggap sebagai penyebab situasi sekarang.
vLongitudinal Studies.
Studi observasi yang berusaha mengungkapkan akibat dari program tiga tahun desa-desa tertentu yang berkaitan dengan introduksi bibit yang lebih baik.
Beberapa teknik dan sumber penting yang dapat digunakan untuk menghasilkan hipotesa yang dapat diuji adalah :
Ø Observasi elementer/sederhana dan pengalaman setiap hari dari peneliti sendiri.
Ø Adanya sumber lain seperti data sensus.
Ø Melihat kembali hasil kerja para sosiolog terdahulu dari tulisan penelitian yang dilaporkan.
Ø Pengalaman komulatif dari orang-orang lain.
Sedangkan beberapa hal yang harus diperhatikandalam hipotesa diantaranya :
ü The Case Study Approch.
The Case Study Approch adalah menyangkut studi intensif tentang satu hal atau lebih yang dipandang harus cukup representatif. Objek studi dalam analisa studi kasusu dapat berupa satu keluarga, pribadi, suatu komunitas,kelompok khusus atau institusi.
ü Historikcal Approch.
Historical Approch adalah menyangkut data yang dicari melalui pencarian arah atau aliran
peristiwa yang pernah dialami manusia, tingkatan dalam pengembangan kebiasaan, istitusi atau
pemikiran sepanjang sejarah.
ü The Field Survey Approch.
The Field Survey Approch adalah menyangkut data tangan pertama di lapangan. Hal itu dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain :
· Observasi dengan terencana dengan teliti dan wawancara pribadi dengan sumber informasi.
· Spectator Observation.Dalam metode ini para peneliti menyertai anggota suatu group desa atau komunitas dan menobservasi kejadian yang ada dengan tanpa bertanya secara langsung kemudian barulah ia meneliti laporan secara cermat dan teliti.
· Menggunakan lembaran pertanyaan yang ditawarkan kepada responden. Cara ini hanya dapat diterapkan di daerah yang kurang memiliki fasilitas penelitian yang memadai dengan responden yang cukup terpelajar untuk membaca dan menanggapi secara tepat pertanyaan yang ada.
· Participant Observations. Metode ini dipakai para peneliti dalam usahanya untuk mengumpulkan lebih banyak informasi yang berguna, menempatkan dirinya sebagai bagian dari situasi yang sedang dipelajari.
· Sosiometri meliputi sejumlah pengumpulan dan analisa data secara normal digunakan apabila terdapat interaksi dalam group. Ada 4 bentuk analisa sosiometri yang digunakan untuk mengolah data, yaitu :
Sosiogram adalah diagram tentang pilihan yang dibuat.
Sosiometric adalah angka tunggal yang berasal dari sosiometri untuk menunjukkan ciri-ciri daripada orang-orang yang hidup.
Matrik sosiometri adalah matrik yang baris angka/simbol yang teratur,dalam bentuk persegi panjang.
Planed experiment adalah cara meneliti, mengobservasi objek penelitian dalam kondisi dan struktur yang terkontrol.
Sejarah Teori dan Mazhab Sosiologi.
Sejarah Teori dan Mazhab Sosiologi.
a. Teori sosiologi sebelum Auguste Comte.
Objek dan Ruang Lingkup Sosiologi.
Objek kajian sosiologi meliputi :
1. Hakekat sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji tentang hubungan sosial yaitu hubungan antar individu
Dan antar kelompok dalam masyarakat serta hubungan antara individu dengan lingkungannya termasuk
lingkungan alamnya.
2. Interaksi sosial yang menyangkut semua komunikasi langsung maupun tidak langsung antar warga
masyarakat baik secara individual maupun kolektif.
3. Proses sosialisasi termasuk pengaruhnya terhadap perkembangan diri dan kepribadian seseorang dalam
masyarakat.
4. Struktur sosial yang terdiri dari sistem nilai dan norma, sistem kedudukan dan peran dari masing-masing
masyarakat dari lapisan bawah hingga lapisan atas.
5. Keragaman kehidupan sosial budaya termasuk nilai-nilai sosial.
6. Perubahan sosial budaya baik dalam skala kecil maupun besar serta bahan kajian lain yang berkaitan
dengan perilaku sosial dalam masyarakat.
Objek sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut pandang antara manusia dan proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat. berikut beberapa definisi masyarakat :
Ø Maclver dan Page.
Masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok dan penggolongan dan pengawasan tingkah laku serta kebebasan manusia.
Ø Ralp Linton
Masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas.
Ø Selo Soemardjan.
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan.
Ø Prof. Dr. Koentjaraningrat.
Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem , adat istiadat tertentu yang bersifat berkelanjutan dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Masyarakat mempunyai unsur-unsur berikut :
ü Ada sejumlah orang yang berkumpul di suatu tempat tertentu.
ü Berinteraksi dalam waktu yang relatif lama.
ü Pola interaksinya menurut sistem adat tertentu.
ü Ada kontinuitas dari proses interaksi menurut adat-istiadat.
ü Ada keterikatan suatu rasa identitas bersama.
KONSEP REALITAS SOSIAL dan BUDAYA.
1. Masyarakat Sebagai Sistem Sosial.
a. Pengertian dan Ciri-Ciri Masyarakat.
Istilah masyarakat berasal dari bahasa arab yaitu syaraka yang berarti ikut serta atau berpartisipasi. Sedangkan dalam bahasa Inggris masyarakat adalah Society yang pengertiannya mencakup interaksi sosial, perubahan sosial, dan rasa kebersamaan. Dalam literatur lainnya masyarakat disebut pula sistem sosial.
Berikut pengertian masyarakat enurut beberapa sosiolog :
vEmile Durkheim.
Masyarakat adalah sustu kenyataan objektif individu-individu yang merupakan anggota-anggotanya.
vMaclver dan Page.
Masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok dan penggolongan dan pengawasan tingkah laku serta kebebasan manusia.
vRalp Linton
Masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas.
vSelo Soemardjan.
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan.
vProf. Dr. Koentjaraningrat.
Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem , adat istiadat tertentu
yang bersifat berkelanjutan dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
vKarl Marx.
Masyarakat adalah suatu struktur yang mengalami ketegangan organisasi ataupun perkembangan karena
adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terpecah-pecah secara ekonomis.
vM.J. Herskovits.
Masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan menikuti suatu cara hidup tertentu.
vJ.L. Gillin dan J.P. Gillin.
Mayarakat adalah kelompok yang tersebar dengan perasaan persatuan yang sama.
vMax Weber.
Masyarakat adalah suatu struktur atau aksi yang pada pokoknya ditentukan oleh harapan dan nilai-nilai yang dominan pada warganya.
vPaul B. Horton.
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang relatif mandiri yang hidup bersama-sama dalam jangka waktu yang cukup lama yang mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama, dan melakukan sebagian besar kegiatan dalam kelompok itu.
vSoerjono Soekanto.
Masyarakat umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Ø Manusia yang hidup bersama sekurang-kurangnya terdiri atas 2 orang.
Ø Bergaul dalam jangka waktu yang lama.
Ø Sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan.
Ø Merupakan suatu sistem hidup bersama.
vMarion Levy.
Terdapat 4 kriteria agar suatu kelompok dikatakan masyarakat, yaitu :
Ø Kemampuan bertahan yang mellebihi masa hidup seorang anggotanya.
Ø Perekrutan seluruh atau sebagian anggotanya melalui reproduksi atau kelahiran.
Ø Adanya sistem tindakan utama yang bersifat swasembada.
Ø Kesetiaan pada suatu sistem tindakan utama secara bersama-sama.
Ø Melakukan sosialisasi terhadap generasi berikutnya (Talcott Parson).
b. Terbentuknya Masyarakat.
Kelompok sosial atau masyarakat terbentuk karena manusia-manusia menggunakan pikiran, perasaan, dan keinginannya dalam memberikan reaksi terhadap lingkungannya. Hal tersebut terjadi karena manusia mempunyai 2 keinginan pokok, yaitu keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lainnya dan keinginan untuk menyatu dengan lingkungan alamnya. Untuk terbentuknya suatu masyarakat, pailng sedikit harus terpenuhi 3 unsur berikut, yaitu :
ü Terdapat sekumpulan orang.
ü Bedan atau bermukim di suatu wilayah dalam waktu yang relatif lama.
ü Menghasilkan kebudayaan berupa sistem nilai, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan kebendaan.
c. Sistem Sosial.
Sistem adalah bagian-bagian yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya sehingga dapat berfungsi melakukan suatu kerja untuk tujuan tertentu. Elemen suatu sistem terdiri atas 3 kelompok utama, yaitu sub sistem masukan, subsistem proses, dan subsistem keluaran.
d. Struktur Sosial.
Struktur sosial mencakup susunan status dan peran yang terdapat di dalam satuan sosial, ditambah nilai dan norma yang mengatur interaksi antar status dan peran sosial.
e. Subsistem Sosial.
Menurt Talcott Parsons, unsur dalam suatu sitem sosial terdiri atas 4 subsistem, yaitu:
· Subsistem kebudayaan. Subsistem ini menghasilkan kebudayaan kebendaan, sitem ilmu pengetahuan, dan sistem nilai budaya atau adat istiadat.
· Subsistem sosial. Subsistem ini menghasilkan nilai, norma, dan kaidah sosial yang melekat dalam prilaku masyarakatnya.
· Subsistem kepribadian. Subsistem ini menhasilkan corak prilaku masyarakat sebagai akibat interaksi sosial dan sosialisasi yang terus-menerus.
· Subsistem kelompok sosial. Subsistem ini berkenaan dengan perlakuan manusia terhadap lingkungan hidup di sekitarnya.
2. Organisasi Sosial.
Organisasi sosial adalah cara-cara prilaku masyarakat yang terorganisasi secara sosial. Atau dengan kata lain organisasi sosial adalah jaringan hubungan antarwarga masyarakat yang bersangkutan di dalam suatu tempat dan dalam waktu yang relatif lama.
a. Kelompok dan perkumpulan.
Kelompok adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Goodman mendefinisikan kelompok sebagai dua atau lebih yang memilki kesamaan identitas dan berinteraksi secara terstruktur untuk mencapai tujuan bersama.
b. Lembaga.
Lembaga adalah suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dianggap penting, seperti pernikahan, keluarga, negara dan pendidikan.
c. Peran (Role).
Peran adalah pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan kedudukannya.
3. Dinamika Sosial.
Dinamika sosial adalah penelaahan tentang perubahan yang terjadi dalam fakta sosial yang saling berhubungan dalam masyaraka.Dinamika sosial meliputi pembahasan tentang hal-hal berikut :
a. Pengendalian Sosial.
Pengendalian sosial/pengawasan sosial adalah segenap cara dan proses yang ditempuh oleh sekelompok orang atau masyarakat sehingga para anggotanya dapat bertindak sesuai dengan harapan kelompok atau masyarakat itu.
b. Penyimpangan sosial.
Penyimpangan sosial merupakan prilaku yang oleh sejumlah besar orang dalam suatu masyarakat dianggap sebagai hal yang tercela dan diluar batas toleransi.
c. Mobilitas sosial.
Mobilitas sosial meliputi peristiwa sosial ketika individu atau kelompok bergerak atau berpindah dari satu lapisan sosial ke lapisan sosial lainnya, baik ke lapisan yang lebih tinggi maupun ke lapisan yang lebih rendah dalam suatu hierarki sosial.
d. Perubahan Sosial.
Setiap masyarakat senantiasa mengalami perubahan yang menyangkut nilai, norma, pola prilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan dalam masyarakat, kekeuasaan dan wewenang, interaksi sosial, dsb.
Dalam menganalisis proses dianamika dan perubahan masyarakat diperlukan konsep-konsep lain, diantaranya :
vInternalisasi yaitu proses panjang sejak seorang individu dilahirkan sampai ia hampir meninggal. Dalam proses ini seorang individu belajar menananmkan segala perasaan, hasrat,nafsu, serta emosi yang diperlukan sepanjang hidup dalam kepribadiannya.
vSosialisasi yaitu proses seorang individu dari masa kanak-kanak hingga masa tuanya belajar pola-pola tindakan berinteraksi degan segala individu si sekelilingnya yang menduduki beraneka macam peranan sosial yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
vEnkulturasi/pembudayaan yaitu proses seorang individu mempelajari dan menyesuaikan pikiran seta sikapnya dengan adat istiadat, sistem norma, dan peraturan yang hidup di dalam kebudayannya.
vDifusi yaitu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dan sejarah ke seluruh dunia bersamaan dengan terjadinya proses penyebaran dan migrasi kelompok manusia di muka bumi.
vAkulturasi yaitu proses perpaduan dua kebudayaan. Proses ini akan timbul bila :
Ø Golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda.
Ø Saling bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang lama.
Ø Sifat khas kebudayaan golongan tadi masing-masing berubah dan unsur-unsurnya masing-masing berbah wujud menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran.
vInovasi/penemuan yaitu suatu proses pembauran dari penggunaan sumber-sumber alam, energi, dan modal, pengaturan baru dari tenaga kerja, dan penggunaan teknologi baru yang kesemuanya akan menyebabkan adanya sistem produksi dan dibuatnya produk yang baru. Suatu penemuan baru biasanya melalui 2 tahapaan khusus, yaitu :
Ø Discovery yaitu suatu penemuan unsur kebudayaan abaru yang sebelumnya tidak ada dalam masyarakat.
Ø Invention yaitu discovery yang sudah di akui, diterima, dan diterapkan oleh masyarakat.
MASALAH SOSIAL
Masalah sosial merupakan gejala sosial yang tidak sesuai antara apa yang diinginan dengan apa yang telah terjadi. Masalah sosial sesungguhnya merupakan akibat dari interaksi sosial antar individu, antar individu dengan kelompok tau antara kelompok dengan kelompok. Ada banyak faktor yang menjadi sumber masalah sosial di dalam masyarakat diantaranya faktor ekonomis, biologis, psikilogis, dan kebudayaan setempat.
1. Klasifikasi Masalah Sosial.
Soerjono Soekanto membedakan masalah sosial menjadi 4, yaitu :
vMasalah sosial dari faktor ekonomis sperti kemiskinsn, pengangguran,
vMasalah sosial dari faktor biologis seperti penyakit menular.
vMasalah sosial dari faktor psikilogis seperti penyakit saraf, bunuh diri, gila.
vMasalah sosial dari faktor kebudayaan seperti perceraian, pencurian, kenakalan remaja.
Ada juga pengelompokan masalah sosial l berdasarkan hal-hal berikut :
Ø Kepincangan warisan fisik yang diakibatkan oleh pengurangan atau pembatasan sumber daya alam.
Ø Warisan sosial seperti pertumbuhan dan berkurangnya penduduk, pembatasan kelahiran.
Ø Kebijakan sosial seperti perencanaan ekonomi, perencanaan sosial.
2. Kriteria Masalah Sosial.
a. Kriteria Utama.
Unsur utama dari masalah sosial adalah adanya perbedaan yang mencolok antara nilai dengan kondisi nyata kehidupan, artinya adanya ketidakcocokan antar anggapan masyarakat tentang apa yang seharusnya terjadi dengan dengan yang telah terjadi dalam kenyataan pergaulan hidup. Tingkat perbedaan tersebut berbeda-beda untuk setiap masyarakat tergantung pada nilai yang mereka anut bersama.
b. Sumber Masalah Sosial.
Masalah sosial tidak hanya berasal dari ondisi atau proses sosial tetapi juga berasal dari bencana alam.
c. Penetapan Masalah Sosial.
Penetapan masalah sosial biasanya dilakukan oleh sekelompok kecil individu yang mempunyai kekuasaan dan wewenang.
d. Masalah Sosial Nyata dan Laten.
Masalah sosial nyata adalah masalah sosial yang tibul sebagai akibat terjadinya kepincangan yang disebabkan tidak sesuainya tindakan dengan norma dan nilai yang berada dalam masyarakat, dan masyarakat umumnya tidak enyukai kepincangan. Sedangkan masalah sosial laten yaitu masalah sosial yang terjadi di dalam masyarakat tetapi masyarakat tidak mengakuinya sebagai masalah di tengah-tengah mereka, karena ketidak berdayaan untuk mengatasinya.
e. Perhatian Masyarakat.
Suatu kejadian yang merupakan masalah sosial belum tentu manjdi oerhatian masyarakat, sebaliknya suatu yang menjadi pusat perhatian juga belum tentu merupakan masalah sosial, seperti robohnya jembatan yang melintasi sungai sangat menarik perhatian masyarakat meskipun bukan masalah sosial.
3. Beberapa Masalah Sosial Penting.
a. Kemiskinan.
Kemiskinan yaitu suatu keadaan ketika seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut. Pada masyarakat yang bersahaja, kemiskinan identik dengan kesulitan memenuhi kebutuhan primer. Tetapi pada masyarakat kota yang lebih modern kemiskinan berarti harta bendanya tidak cukup untuk memenuhi standar kehidupan kota. Kemiskinan menyebabkan seseorang orang-orang tidak dapat memperoleh pendidikan yang layak sehingga kualtas pendidikannya rendah,menyebabkan orang-orang melakukan tindakan yang melanggar norma dan nilai. Ini semua disebabkan karena kurang berfungsinya lembaga ekonomi,sehingga taraf kehidupan ekonomi masyarakat tidak dapat diangkat ke kedudukan yang lebih baik.
b. Kejahatan.
Kejahatan dianggap sebagai masalah sosial sebab merugikan anggota masyarakat lainnya. Kejahatan terbentuk melalui proses imitasi, pelaksanaan peran sosial, diferensiasi, kompensasi, identifikasi, dan kekecewaan yang agresif.
c. Disorganisasi Keluarga.
Keluarga adalah unit kelompok terkecil di dalam masyarakat sehigga segala permasalahan yang terjadi dalam keluarga akan mempengaruhi masyarakat secara umum. Sebaliknya keharmonisan hubungan dalam keluarga akan menjadi modal terbentuknya suatu masyarakat yang stabil. Bentuk-bentuk keretakan keluarga tersebut diantaranya :
vKeluarga yang tidak lengkap karena hubungan di luar nikah.
vKeluarga yang mengalami disorganisasi keluarga atau perceraian yang sering disebut broken home.
0 komentar:
Posting Komentar